Testimoni Petani Bawang Putih Aplikasi Bio Optifarm

Panen Bawang Putih hasil aplikasi Bio Optifarm
Banyak yang bertanya, apakah Bio Optifarm ini bisa diaplikasikan pada tanaman bawang merah? Jawabannya sangat bisa! Contoh testimoni dari petani bawang putih Tawangmangu-Karangnyar ini, meskipun tanaman bawang putih perawatannya lebih tricky (rumit) namun terbukti dengan ditambah aplikasi semprot Bio Optifarm dapat panen maksimal dan lebih baik kualitasnya.

Sedikit kilas balik terlebih dahulu. Sebelum tahun 90-an, tanaman bawang putih ini bagi para petani di daerah Tawangmangu merupakan tabungan berharga dikarenakan harga panennya yang tinggi dibandingkan panen dari jenis tanaman lain. Namun setelah itu, tahun 1990 kesini bawang putih bukan lagi menjadi komoditi yang menarik. Dikarenakan hancurnya harga panen akibat masuk bawang impor yang semakin tinggi dan mulai banyaknya timbul penyakit, sehingga perlahan tapi pasti petani disana mulai malas tidak tanam bawang putih lagi. Dan baru mulai sekitar 2 hingga 3 tahun ini petani disana tertarik kembali  untuk menanam bawang putih, kebetulan juga bertepatan ada program bantuan benih dari pemerintah.
Umbinya lebih besar-besar dan segar
Berikut testimoni dari pak Bambang petani bawang putih jenis “Ampenan” lokasi lahan Pancot-Tawangmangu, dipanen kemarin Kamis tanggal 10 Oktober 2019. Dari lahan 900 meter dan bibit kurang lebih 35 kg, dengan jartam 12 cm 1 lubang isi 2 benih dapat timbangan hampir 1,5 ton meskipun musim kali ini serangan hama sedang ganas-ganasnya. Perawatan dan pemupukan sama seperti kebiasaan, tetapi ada tambahan aplikasi Bio Optifarm. Semprot Bio Optifarm beliau lakukan seminggu sekali dicampur langsung dengan pestisida hingga usia 80 hst, dan usia 80 hst keatas hingga panen frekuensi penyemprotan dikurangi. Tanaman bawang putih ini kemarin terpanen di usia 120-125 hst.

Alhamdulillah dengan kondisi masih kotor, kemarin dilahan dihargai Rp 15.000/kg artinya dapat penghasilan bruto sekitar 22 jutaan belum jika dijual dalam kondisi kering tentunya akan lebih tinggi lagi. Dari hasil ini, potensi panen yang dapat dihasilkan bisa mencapai 15 sampai 16 ton per hektarnya.

Terimakasih testimoninya pak Bambang, semoga kedepan Bio Optifarm semakin di hati khususnya bagi dulur-dulur petani disana dan umumnya di seluruh Nusantara ini.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Testimoni Petani Bawang Putih Aplikasi Bio Optifarm"

Posting Komentar

Terimakasih kunjungannya, saling berbagi tak pernah rugi.