Berkah Peternak Lebah, Musuh Bagi Petani?

Bagi petani kutu kebul/kutu putih ini adalah salah satu hama yang mengganggu dan dapat merusak tanaman budidaya. Tapi bagi peternak lebah, kutu kebul ini sebuah berkah. Bagaimana bisa begitu?

Sekilas tentang kutu kebul/kutu putih ini adalah hewan berbentuk kupu-kupu yang sangat kecil dan biasanya mereka menempel pada bagian bawah dan ada di permukaan daun, ketiak daun, ujung tunas tanaman, serta pada pangkal buah. Suka pada habitat yang cenderung teduh dan lembab, pada daerah yang populasi tanamannya padat dan penuh gulma berdaun lebar. Pada tubuh kutu ini kalau diperhatikan terdapat lapisan lilin yang mengkilat, licin dan seperti ada tepungnya. Bersifat tahan air dan dapat melindungi kutu dari sinar matahari langsung. Serangga dewasa biasanya berkelompok pada bagian permukaan bawah daun, bila tanaman tersentuh biasanya mereka akan beterbangan seperti kabut atau kebul putih. Lama siklus hidup (telur - nimfa - imago) pada tanaman sehat rata-rata 24,7 hari.

Rasa manis cairan floem yang keluar mengundang semut
Hewan ini suka sekali menghisap dan mengeluarkan cairan floem (sari makanan penting bagi tumbuhan) dari dalam jaringan tanaman yang dihinggapinya. Cairan floem yang menetes keluar ini rasanya manis, biasa disebut juga dengan HONEYDEW atau madu embun. Maka tak heran, jika disekitar tempat yang dihinggapi kutu kebul ini juga banyak sekali dikerumuni semut.

Lalu mengapa petani menganggap kutu kebul/kutu putih sebagai musuh yang mengganggu? Disebabkan karena tanaman yang terlanjur “diserang” ini kutu, tanaman bisa tumbuh kerdil dan buah menjadi puret (ukurannya tidak sesuai standar jika tanaman sehat), serta dapat berpengaruh pada merosotnya produktifitas panen akibat sari dan nutrisi makanan bagi tumbuhan tadi “dibajak” oleh kutu ini. Satu lagi, kutu ini juga sebagai vektor menularkan virus penyakit pada beberapa tanaman.

Kutu ini sering kita temui “menginvasi” tanaman berbatang lunak seperti pada terung-terungan, kacang-kacangan, cabe, tomat, bunga, dan sebagainya. Dan seperti yang kami tulis diatas, yaitu dimana habitat yang mereka sukai tempat yang cenderung teduh dan lembab. Kutu kebul/kutu putih ini juga sering ditemukan pada rumput liar/gulma berdaun lebar seperti babadotan dan ciplukan, tanaman pepaya, tanaman singkong, dan juga pada pohon mangga sebagai tanaman inangnya. Jadi saat tanaman target tidak ada, mereka akan pindah berdiam diri disitu.

Lalu mengapa menjadi salah satu berkah bagi peternak lebah madu? Ya, karena kutu kebul/kutu putih yang berdiam pada tanaman inang buah mangga lah yang menghasilkan nektar. Dan salah satu contoh HONEYDEW di Indonesia adalah madu mangga ini. Padahal sudah banyak yang berfikir dan mengira, nektar mangga ini keluar dari bunganya. Bukan, sesungguhnya nektar mangga keluar dari cairan floem melalui aktifitas hewan ini. Madu kosambi juga merupakan honeydew.

Dari kejadian ini, dapat kita ambil hikmah dan bukti bahwa tidak ada yang sia-sia apapun yang diciptakan Allah SWT. Termasuk ketika menciptakan kita dan seluruh yang ada di alam semesta ini, semuanya memiliki peran dan manfaatnya masing-masing. Berbuatlah bijak dalam setiap tindakan kita, termasuk pada kutu kebul ini. Dibalik “kenakalannya” ternyata tersimpan manfaat lain atas kuasa-NYA. Wallahu a’lam...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berkah Peternak Lebah, Musuh Bagi Petani?"

Posting Komentar

Terimakasih kunjungannya, saling berbagi tak pernah rugi.