Pentingnya Keseragaman Berat Badan pada Ayam Petelur

Gambar: Jurnal Asia
Usaha peternakan ayam petelur di Indonesia hingga saat ini masih sangat terbuka lebar. Hal ini karena telur merupakan salah satu produk konsumsi masyarakat untuk mencukupi kebutuhan protein hewani yang relatif lebih murah. Namun keberhasilan usaha ini ditentukan salah satunya pencapaian produktivitas, baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya.

Pada manajemen ayam petelur, keseragaman berat badan ayam di tiap minggunya dari mulai umur DOC hingga awal produksi menjadi sangat penting untuk mencapai puncak dan stabilitas produksi telurnya. Keseragaman yang baik bila dalam satu populasi memiliki kesamaan, dan ini menjadi syarat penting. Jadi jika tingkat keseragaman tidak optimal, maka waktu produksi telurnya akan sangat beragam sehingga puncak produksi akan sulit tercapai.

Penyebab Ketidakseragaman Berat Badan
  • Faktor infeksi penyakit dianggap salah satu penyebab utama pada penurunan produksi telur. Penyakit menyebabkan disfungsi beberapa organ baik itu organ pernafasan, organ pencernaan, syaraf, maupun organ reproduksi pada ayam yang disebabkan oleh virus dan bakteri pathogen.
  • Penyebab lain adalah non infeksius, antara lain:

  1. Kualitas pullet yang kurang baik dengan ciri memiliki berat badan dan keseragaman yang rendah. Ciri lainnya yaitu lamanya mencapai dewasa kelamin, sehingga awal produksi menjadi terlambat. Dan adanya pullet yang mempunyai jarak tulang pubis yang sempit, juga menjadi ciri tersendiri yang mengakibatkan ayam tersebut mempunyai ukuran telur yang lebih kecil.
  2. Kualitas nutrisi ransum dan kecukupan asupan air. Nutrisi yang kurang atau tidak seimbang dan yang mengandung zat racun, dapat menyebabkan penurunan produksi telur. Dan ayam yang tidak mengkonsumsi air hanya selama beberapa jam saja, bisa berhenti produksi telur hingga berminggu-minggu (Clauer, 2009). Pada kasus ketidakseimbangan nutrisi akan berdampak pada pencapaian berat badan ayam yang tidak sesuai dengan standar. Memasuki masa produksi, ayam dengan berat dibawah standar tidak akan memulai produksi telur. Jika berproduksi pun akan menghasilkan telur berukuran kecil, produksi menjadi mundur. Sebaliknya pertumbuhan yang melebihi ukuran standar, juga akan menyebabkan turunnya produksi telur dengan ukuran telur yang lebih besar dan memicu terjadinya kasus prolapsus (adanya timbunan lemak yang bisa menyebabkan proses pembentukan telur terhambat).
  3. Manajemen pemeliharaan, faktor pencahayaan dan stres. Pada ayam yang sudah memasuki masa produksi, membutuhkan 16 jam pencahayaan untuk memelihara jumlah produksi telur tetap optimal. Pencahayaan ini juga berhubungan erat dengan pencapaian berat, ukuran telur, dan kematangan saluran reproduksi. Faktor stres juga dapat menyebabkan produksi telur menurun, antara lain disebabkan perubahan cuaca/suhu (kedinginan atau kepanasan), pindah kandang, perlakuan kasar atau suara gaduh, dan serangan parasit.

Selain pemilihan kualitas pullet yang baik, sebagai penyeimbang nutrisi bisa ditambahkan dengan asupan nutrisi herbal probiotik Bio Maxter. Karena kandungannya yang komplek dan jumlah probiotik yang memadai bisa membantu diferensial nutrisi.

Infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri pathogen akan dikendalikan dan dinetralkan probiotik golongan Asam Laktat yang ada pada Bio Maxter. Selain itu kandungan multivitamin dan mineralnya juga akan membantu pembentukan kerabang telur dan meningkatkan jumlah produksi, ayam juga tidak mudah mengalami stres walaupun ditengah cuaca yang ekstrim dan adanya gangguan. Selain itu pengaturan kepadatan kandang juga penting, untuk menghindari dan meminimalisir kompetisi. Strain murni dari biakan tangguh probiotik yang ada pada Bio Maxter membuatnya mampu bertahan dan tetap bekerja maksimal pada air yang mengandung clorin, akan meningkatkan kemampuan penyerapan protein dan mengurangi kadar amoniak pada feses (kotoran tidak bau menyengat), juga mampu menguraikan senyawa nitrit yang bersifat toksik (racun).

Dari kesimpulan uraian diatas, bahwa keseragaman berat badan ayam petelur menjadi sangat penting dan mutlak untuk menunjang tingkat keberhasilan mencapai puncak produksi yang optimal. Dengan manajemen pemeliharaan yang baik dan standar, maka tujuan tadi bukan hal yang mustahil untuk dicapai....(epm)

referensi:

- info.medion.co.id
- unggasindonesia.wordpress.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pentingnya Keseragaman Berat Badan pada Ayam Petelur"

Posting Komentar

Terimakasih kunjungannya, saling berbagi tak pernah rugi.