Bio Optifarm Bantu Cegah dan Atasi Asem-aseman pada Padi

Kasus padi yang terkena serangan asem-aseman atau biasa petani menyebutnya dengan ambles, sering terjadi saat MT 2 tiba. Akhir-akhir ini kejadian seperti ini sangat mudah ditemui dan hampir merata di semua wilayah pertanian.

Bio Optifarm, padi Ciherang umur 28 HST lebih sehat dan terhindar dari asem-aseman dibandingkan yang tanpa aplikasi

Usia 45 HST (10 Mei 2016), masih menggunakan Bio Optifarm terhindar dari asem-aseman atau ambles

Ini tidak bisa dipungkiri karena pola tanam pertanian kita yang menanam padi-padi-padi, ditambah makin rendahnya kandungan C-Organik pada lahan akibat tingginya pemakaian pupuk kimia yang tanpa diimbangi lagi dengan menambah pupuk organik/kompos maupun mengembalikan jerami ke sawah. Juga akibat dari kebiasaan beberapa petani menggenangi sawahnya untuk mengendalikan pertumbuhan gulma, dan pendeknya jeda waktu istirahat lahan yang membuat pertukaran oksigen didalam tanah terganggu. Ditambah lagi masih adanya aktivitas mikroorganisme pelapuk yang belum selesai, turut menyebabkan gejala asem-aseman ini. Dapat dilihat pada uraian artikel kami sebelumnya...

Usia 63 HST, keluar malai tumbuh normal dan maksimal walaupun kekurangan air serta gangguan walang sangit

Seperti apa yang tengah dialami bapak Anas di Kapas, Bojonegoro. Pada MT 2 ini April 2016, beliau sudah mulai aplikasikan poc plus hayati majemuk Bio Optifarm pada padi Ciherangnya. Walaupun tidak dari awal aplikasi dan tanpa adanya perlakuan baik pada benih maupun lahannya, alhamdulillah padinya tetap tumbuh sehat dan terhindar dari asem-aseman atau ambles. Beliau juga sudah mulai menghemat pemakaian pupuk kimianya, yang biasanya untuk lahan luasan 3.000 m2 menghabiskan 250 kg pukim. Dengan Bio Optifarm kini sudah tinggal menggunakan 150 kg pukim pada luasan lahan yang sama, alhamdulilah tanaman padinya mampu tetap tumbuh hijau normal. 

Padi Ciherang, kiri dengan Bio Optifarm usia 70 HST, kanan varietas dan umur sama tanpa perlakuan

Kiri dengan Bio Optifarm keluar malai lebih serempak dan Kanan tanpa perlakuan malai tidak serempak

Selain itu, tanaman padi milik pak Anas juga jadi lebih tahan dari serangan hama maupun penyakit. Dalam kondisi sedikit kekurangan air pun tetap bisa tumbuh normal, malai yang muncul lebih serempak dibandingkan yang tidak menggunakan Bio Optifarm sama sekali (lihat gambar pembanding). Bukti bahwa Bio Optifarm tidak hanya untuk meningkatkan produktifitas tanaman saja, bahkan bisa mencegah dan mengobati kondisi tanaman padi yang terkena asem-aseman.

Pada tanaman padi yang sudah terlanjur kena asem-aseman, Bio Optifarm dengan kandungan mikroba perombaknya dan juga nutrisi lainnya yang lengkap termasuk Zinc juga bisa membantu memulihkan kembali kondisinya. Sehingga petani tidak sampai mengalami kerugian yang lebih besar dikarenakan harus mengganti dengan tanaman baru atau tanam ulang, jadi bisa lebih hemat biaya seperti apa yang terjadi pada padi milik pak Trisno di Tanon, Sragen ini.

Gambar kiri, padi yang disemprot Bio Optifarm berangsur sembuh dan tinggi rata. Gambar kanan, bagian pojok tidak disemprot dan tinggi tidak bisa rata

Saat tanaman padi beliau umur 30 HST mulailah terkena gejala asem-aseman, akibatnya tidak bisa tumbuh dengan baik (modhot, jawa-red). Setelah 2 kali aplikasi Bio Optifarm, kondisinya mulai baik dan tanaman berangsur kembali sehat. Dan sebagai pembanding, sengaja pada daerah pojokan tidak disemprot dengan Bio Optifarm tumbuhnya tidak bisa rata dan tetap kerdil. Beda dengan yang sudah aplikasi, tanaman jadi lebih sehat dan tumbuh rata tidak jadi sampai bongkar atau tanam ulang.

Demikian dari beberapa hasil aplikasi poc plus hayati majemuk Bio Optifarm Bantu Cegah dan Atasi Asem-aseman pada Padi, sehingga tanaman padi terkena asem-aseman atau ambles bisa kembali pulih....(epm).

Subscribe to receive free email updates: