Kimia dan Organik bisa Akur Berdampingan?
Seringkali
kita memperdebatkan antara memilih pertanian konvensional yang sarat penggunaan
bahan-bahan kimia seperti pada pupuk dan obat-obatannya, atau pertanian organik
yang seluruh penggunaan pupuk dan obat-obatannya berasal dari bahan organik
bahkan sumber pengairannya juga tidak boleh tercemar dengan bahan-bahan
anorganik lainnya.
Seperti
kita ketahui kearifan lokal petani kita secara turun temurun sangat
memperhatikan tentang keseimbangan ekosistem secara keseluruhan, tidak hanya
pada lahan pertanian tapi juga pada pemuliaan tanamannya. Namun setelah mulai “dikenalkannya”
era industrialisasi pertanian atau dikenal juga dengan Revolusi Hijau yang mana budidayanya ditambah pupuk dan obat-obatan
anorganik (intensifikasi pertanian dengan bibit hibrida dan asupan kimia-red), akhirnya kearifan lokal itu mulai ditinggalkan dan dilupakan.
Awalnya
petani kita ragu, namun setelah "dipaksa" dan mengetahui hasilnya, tak sedikit yang akhirnya “takjub”
dengan peningkatan produksi yang signifikan. Tapi ini rupanya tidak memuaskan
hasrat yang terlanjur menjadi salah kaprah, dengan terus ditambahnya dosis pemakaian pupuk dan obat-obatan kimia pada lahan yang pada akhirnya membuat tanah kehilangan “bunganya” dan berakibat tanah kehilangan kemampuan menyerap air (menyimpan unsur hara-red) dan
sudah tidak mampu menopang kehidupan berbagai organisme yang sangat
menguntungkan, tanah menjadi miskin, hasil panen semakin merosot. Belum dengan semakin
kebalnya hama dan penyakit yang makin menyulitkan dan menjadi momok para petani
setiap musim tanam tiba.
Pupuk organik
plus Bio Optifarm dengan kandungan yang komplek juga mengandung berbagai strain
mikrobakteri tangguh hasil biakan murni yang diproses dengan teknologi modern terkini
dengan jumlah yang seimbang, sehingga tidak saling membunuh dan bisa saling berdampingan. Dengan teknologi fermentasi yang kami terapkan dalam penggunaannya
bisa berbarengan atau bersamaan dengan pupuk dan obat-obatan anorganik (kimia).
Lamanya
waktu pertanian kita menerapkan sistem “pertanian modern” membuat kebanyakan
petani sangat bergantung pada pupuk dan obat-obatan kimia, sehingga enggan
untuk beralih kembali ke pertanian organik yang lebih aman juga menghargai
kearifan lokal yang sudah ada sejak dahulu kala. Pupuk organik plus Bio
Optifarm menjawab kebutuhan ini dan akan menjembatani antara pertanian organik
dengan pertanian konvensional. Dengan pupuk organik plus Bio Optifarm, teman petani tidak hanya bisa semakin menghemat penggunaan pupuk, baik anorganik
maupun organik dan juga kandungan agen hayatinya mampu mengendalikan dan
menghilangkan resistensi pada opt (organisme
pengganggu tanaman). Pupuk organik plus Bio Optifarm juga mampu menetralkan dan mengikat residu bahan kimia, sehingga tidak berbahaya lagi baik bagi tanah, tanaman, dan hasil panen yang dihasilkan.
Baik
pertanian konvensional maupun pertanian organik tidak menjadikan kendala lagi,
karena pupuk organik plus Bio Optifarm bisa memenuhi kebutuhan keduanya. Penggunaan pupuk anorganik yang terukur tepat dosis dan tepat sasaran, akan memberikan keuntungan karena kandungan hara yang tinggi dan telah dikonsentrasikan pada jenis unsur tertentu. Sehingga respon pertumbuhan dan produksi tanaman menjadi lebih tinggi karena sifatnya yang lebih cepat diserap oleh tumbuhan. Jangan lupa, dengan menyeimbangkan pemberian pupuk organik selain kaya akan asam-asam organik sangat berpengaruh dan berperan pada perbaikan sifat fisik tanah juga menjadi penyangga pH tanah serta membantu menjaga kelembaban tanah.
Pupuk organik plus Bio Optifarm tidak hanya menghemat biaya produksi (hemat penggunaan pupuk hingga 60%), tapi juga mensinergikan antara cara pertanian konvensional dengan pertanian organik. Menjadikan tanaman lebih tangguh dan tahan terhadap cuaca ekstrim.
Mulai menggerakkan pemuliaan benih secara mandiri, juga akan menjaga kelestarian bibit lokal yang mana petani kita tidak akan bergantung lagi hanya pada bibit hibrida. Jaga kearifan lokal, sebagai wujud pelestarian kekayaan leluhur kita.
Bertani cerdas, pilih Bio Optifarm!
Pupuk organik plus Bio Optifarm tidak hanya menghemat biaya produksi (hemat penggunaan pupuk hingga 60%), tapi juga mensinergikan antara cara pertanian konvensional dengan pertanian organik. Menjadikan tanaman lebih tangguh dan tahan terhadap cuaca ekstrim.
Mulai menggerakkan pemuliaan benih secara mandiri, juga akan menjaga kelestarian bibit lokal yang mana petani kita tidak akan bergantung lagi hanya pada bibit hibrida. Jaga kearifan lokal, sebagai wujud pelestarian kekayaan leluhur kita.
Bertani cerdas, pilih Bio Optifarm!
(epm)
BISA UNTUK BAWANG MERAH MIN ?
BalasHapusBisa banget pak, sudah ada hasilnya juga untuk aplikasi pada bawang merah.
Hapus