Padi Cakra 105 dengan Bio Optifarm di Mt 3, Panen tetap Joss!

Bulir mentes, panen meningkat walau kurang air

Saat foto ini diambil, padi Cakra 105 berumur 104 hari dari Tabela (tanam benih langsung) jartam 15 x 30. Sebelum mulai tanam benih diperlakukan “imunisasi” rendam dengan Bio Optifarm, dan hasilnya benih dapat tumbuh semua secara serentak dengan baik tanpa terkena penyakit.

Dan selama proses penanaman berlangsung di mt 3 ini tanaman dalam kondisi kekurangan pengairan, namun dengan aplikasi semprot Bio Optifarm sebanyak 5 kali plus mkp dan kno3 sebanyak 2 kali saja. Padi Cakra 105 ini bisa tetap tumbuh dan keluar bulir dengan optimal, bahkan saat diawal tanam sempat terkena serangan sundep. Setelah saya tangani dengan kombinasi semprot Prevaton botol kecil plus Bio Optifarm, akhirnya serangan sundep bisa hilang dan teratasi dengan baik. Tanaman padi saya juga cepat pulih kembali.

Kondisi ditiap malai yang keluar juga terisi penuh sampai belakang (pangkal), bulirnya pun juga padat alias mentes-mentes. Saat saya coba hitung, jumlah bulir yang keluar paling sedikit mencapai 270 butir. Artinya walaupun kondisi tanaman ini kekurangan air dan sedikit kering, dengan aplikasi semprot Bio Optifarm padi Cakra 105 tetap bisa keluar dan hasil panennya mendekati potensi aslinya.

Paling sedikit jumlah bulirnya 270

Saat panen pun alhamdulillah terjadi peningkatan hasil, dari sebelumnya keluar 13 kresek kemarin bisa keluar 17 kresek. Jika ditimbang dengan bobot rata-rata, keluar hasil mencapai 750 kg GKP di luasan lahan yang hanya kurang dari 1.000 m². Ini masih bisa lebih jika tidak balapan sama burung emprit dan tikus.

Kondisi ditiap malai yang keluar juga terisi penuh sampai belakang (pangkal), bulirnya pun juga padat alias mentes-mentes. Saat saya coba hitung, jumlah bulir yang keluar paling sedikit mencapai 270 butir. Artinya walaupun kondisi tanaman ini kekurangan air dan sedikit kering, dengan aplikasi semprot Bio Optifarm padi Cakra 105 tetap bisa keluar dan hasil panennya mendekati potensi aslinya. Apalagi jika cukup air, hasil panennya tentunya yakin malah bisa melebihi potensinya. Saat panen pun kondisi daun bendera masih hijau, jadi dikira sama orang yang mau ngarit padinya belum masak atau belum siap panen. (Testimoni ketiga dari Bp. Adi, Baki – Sukoharjo)....(epm)

Subscribe to receive free email updates: