Panen Maksimal Bawang Daun Anti Galau

Tantangan bagi petani utamanya ada pada kondisi cuaca dan berapa harga komoditasnya saat panen tiba. Karena untuk cara tanam dan perawatan, tentunya mereka sudah lebih paham.

Senyum pak Azis saat panen tiba

Alhamdulillah, satu testimoni lagi petani yang menggunakan Bio Optifarm dari Tawangmangu-Karanganyar. Meskipun kemarin saat tanam cuaca kurang bersahabat, namun hasil panen loncang (bawang daun) milik bapak Aziz ini sungguh luar biasa mantap! Dari lahan beliau yang hanya luas kurang lebih 600 meter persegi, masih mampu panen keluar 1,54 ton.

Bibit yang ditanam ini sebelumnya 3 kuintal, dan di usia 78 HST sudah bisa dipanen. Biasanya untuk wilayah Blumbang-Tawangmangu, usia 95 HST keatas baru bisa dipanen dengan ukuran yang normal sama seperti milik pak Azis ini. Manfaat Bio Optifarm pada tanaman ini sangat dominan yaitu membuat pertumbuhan jauh lebih cepat dan produktif, tanaman tahan dari kondisi cuaca ekstrim, bobot dan kualitas panennya juga meningkat.

Akar yang sehat dan tanah yang semakin baik, kunci sukses panen

Aplikasinya Bio Optifarm yang bisa dicampur dengan pestisida, membuat pengendalian hama dan penyakit juga lebih mudah serta efektif. Bio Optifarm ini merupakan pupuk organik lengkap terdiri dari Hayati + Nutrisi + Hormon yang sudah terbukti efektif dan mudah penggunaannya untuk semua tanaman budidaya.

Sangat hemat biayanya! Karena saat pemupukan pak Azis hanya menggunakan NPK non subsidi sebanyak 12 kg saja untuk sekali pemupukan. Selebihnya aplikasi semprot dengan Bio Optifarm interval seminggu sekali, dan di usia 60 HST ke atas sudah tidak disemprot lagi. Jauh lebih hemat biaya kan? Seperti diawal paragraf pembuka, meskipun kemarin harga nota 7.000/kg beliau tetap senyum bahagia! Bagaimana tidak??? Dari 3 kuintal bibit jadi 1,54 ton dan panen bisa maju 17 hari lebih awal. LUAR BIASA! (epm)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Panen Maksimal Bawang Daun Anti Galau"

Posting Komentar

Terimakasih kunjungannya, saling berbagi tak pernah rugi.