Aplikasi POC Plus Bio Optifarm pada Sidenuk, maksimalkan hasil!

Alhamdulillah, walaupun saat awal Mei 2015 kemarin pas waktu “nyebar winih” sempat kebanjiran. Deg-degan juga, soalnya kemarin sudah keluar modal hampir 4 juta. Sekarang Sidenuk-ku sudah laku ditebas Rp 13.500.000,- dan 3-5 hari lagi akan dipanen. UPDATE: saat timbang dapat 47 karung, rata-rata berat bersih tiap karung 70 kg (3.290 kg).

Dari lahan yang sudah tidak genap 3.000 m², sudah berkurang karena adanya pembangunan siring tinggal menyisakan luas sekitar 2.900-an m². Saya mencoba meneruskan nggarap sawah punya bapak, dengan keterbatasan ilmu dan pengalaman.

Jarak tanam ngikut yang nandur 15 x 20. Pemupukan pertama umur 8 hst Urea 1 sak (50 kg) dan Phonska 2 sak (100 kg), pada pemupukan kedua umur sekitar 30 hst Petroganik 1 sak (40 kg) dan Phonska lagi 1 sak (50 kg).

Tambahan aplikasi pupuk organik cair plus Bio Optifarm hanya sempat semprot 4 kali saja, sekali saat di persemaian, dua kali saat padi umur antara 3-10 hst, lalu saat bersamaan dengan semprot virtako di umur 20 hst karena sundep juga mampir. Dan yang terakhir saat setelah pemupukan yang kedua, atau umur sekitar 35 hst. Setiap aplikasi semprot Bio Optifarm dosis 2 tutup (30 ml) untuk setiap 1 tangki air (14 liter), dan setiap kali aplikasi untuk lahan saya menghabiskan sebanyak 4 tangki.

Beberapa kali sempat diragukan sama tetangga apa bisa bagus hasil panennya, apalagi kondisi tanah juga sudah mblondot dan tanpa aplikasi Score. Alhamdulillah sekalian nyoba pupuk organik cair plus Bio Optifarm, hasilnya tidak kalah dengan sampingnya walaupun mereka merawatnya lebih maksimal. 

Tanam berikutnya akan lebih saya optimalkan perawatannya dan sesuai anjuran dari Bio Optifarm. (kiriman testimoni dari Mas Gun, Daleman, Nguter – Sukoharjo)...(epm)

Subscribe to receive free email updates: